Kita Juga Mampu Produksi Sendiri |
Ada anekdot seperti ini : "Bisa Sindicatangan kosong (Sin, Cos, Tangen) kok gak bisa penambahan dan pengurangan? Bisa bikin pesawat kok gak bisa bikin sepeda motor, malu atuh..."
Hehehe...
Yup, untuk produk yang high tech seperti pesawat, memang dibutuhkan tenaga ahli yang mumpuni dibidangnya, kalo tidak, itu urusan nyawa bro, gak lucu kalo tiba-tiba pesawat bikinan sendiri itu mandeg di tengah jalan.
Tenang, untuk kasus pesawat, kita boleh bangga karena punya Eyang Habibie yang kebukti moncer di kancah internasional. Bayangin aja, airbus A380 aja butuh nasehat Mr Crack agar gak limbung dihantam desiran angin. :)
Back to produk dalam negeri, tapi kalo urusan karoseri, ngapain juga butuh tenaga ahli dari luar negeri. Banyak karoseri-karoseri lokal yang bermodalkan mesin las dan ketrampilan bubut saja sudah bisa membuat bangga.
Nah, setali tiga uang dengan mesin pemecah batu. Tipe mesin ini hanya ada tiga komponen penting : Genset yang mumpuni, ditambah aktuator yang kuat dan tahan lama, plus struktur yang kokoh.
Jika ketiganya dapat dikondisikan dengan baik, dipastikan mesin pemecah batu Anda akan bertahan lama.
Tapi bukan hanya soal kemampuan lho mas-mbak bro, ada banyak keuntungan jika kita menggunakan produk mesin pemecah batu buatan lokal.
Menurut ane, paling tidak ada 3 keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Kemudahan Dalam Perawatan
Di dunia industri, perawatan adalah segalanya. Pernah ane berkunjung ke pabrik plastik yang produksi botol air minum.
Saat kejar tayang karena permintaan yang tinggi, akhirnya itu pabrik bikin dua shift guna mencapai target produksi. Tapi apalah daya saat mesin mereka tiba-tiba shutdown karena ada part yang aus.
Sampeyan bisa bayangkan gimana kalangkabutnya itu pabrik. Yang membuat lebih naas lagi, part yang meleduk aus itu harus di pesan ke luar negeri dengan delivery time 11-12 minggu.
Kasus seperti ini banyak terjadi, dan disinilah keuntungan besar jika ada perusahaan lokal yang mampu menghandle hal-hal semacam tadi.
Dalam urusan mesin pemecah batu, keberadaan sparepart lokal sangatlah membantu. Toh juga produsen mesin itu ada di dalam negeri, sehingga jika terjadi trouble, tinggal angkat telpon aja dan meminta mereka untuk memperbaikinya segera.
Maintenance juga akan lebih murah karena sebagian besar mesin pemecah batu diproduksi sendiri oleh bengkel masing-masing.
Durability a.k.a Ketahanan
Urusan pecah batu memang tidak bisa dipungkiri membutuhkan daya tahan yang tinggi.
Urusan pecah batu memang tidak bisa dipungkiri membutuhkan daya tahan yang tinggi.
Nggak lucu misalkan mata crusher tiba-tiba patah karena salah dalam pemilihan baja.
Jangan khawatir akan masalah ini. Sudah banyak kok produk mesin pemecah batu bikinan lokal yang teruji daya tahannya.
Atau kalo sampeyan kurang yakin, jangan segan-segan untuk meminta garansi (dan biasanya mesti di kasih garansi oleh bengkel yang bersangkutan) jika mesin mengalami trouble dalam jangka waktu tertentu.
Membeli produk lokal berarti membeli jam kerja orang-orang yang membangun produk tersebut.
Ane kira ini adalah pernyataan klise. Hehehe...Konsumen mah pengennya yang murah dan bagus.
Gak peduli apakah itu kualitas ekspor atau impor KW sekalipun, asalkan memenuhi dua syarat diatas, konsumen akan mengejar harga dan kualitas terbaik.
Tapi kawan, seiring berjalannya waktu, bengkel-bengkel lokal produsen mesin pemecah batu sudah banyak belajar untuk memperbaharui skill yang mereka punya.
Tidak hanya copy paste dari produk Eropa/China, tapi para bengkel lokal itu menyadari dengan pasti bahwa persaingan dengan barang impor, jika tidak disertai kualitas yang baik, hasilnya akan merugikan mereka sendiri.
Sikap untuk bisa mandiri ini perlu diapresiasi. Kalo tidak, kita selalu terbiasa impor-impor-impor melulu.
Sikap untuk bisa mandiri ini perlu diapresiasi. Kalo tidak, kita selalu terbiasa impor-impor-impor melulu.
Ada semacam "self confidence" untuk ikutan nimbrung menghasilkan mesin lokal yang bagus.
Kalo misalkan harganya bagus, ditambah lagi dengan kemudahan perawatan dan durability produk bisa diandalkan, berarti terlepas dari "cinta produk tanah air" atau tidak, karya bengkel-bengkel lokal sangat layak untuk terus digunakan.
Maju terus industri Indonesia.
No comments:
Post a Comment