Kadang keadaan membuat kita berpikiran sempit. Misalkan dalam keadaan tidak ada uang, dalam keadaan diputus pacar, dalam keadaan tidak diterima pekerjaan, dalam keadaan obesitas, dll. Banyak hal yang karena keadaan itu kita akhirnya berpikir untuk menyalahkan segalanya.
Hal itu lumrah saja. Dalam fase kehidupan manusia, hal tersebut diatas mungkin pernah kita alami bersama. Lalu, kenapa ada yang berhasil dan ada yang tidak? Berhasil dan gagal merupakah dualisme yang gak bisa dipisahkan. Orang berhasil pun dikatakan berhasil bisa jadi karena banyak gagal akhirnya berhasil.
Kita cenderung melihat keadaan sekarang tanpa melihat bagaimana jerih payah seseorang menuju keberhasilan. Ah, enak sekali ya jadi Pak Dahlan Iskan, punya korporasi perusahaan berita di seluruh Indonesia, punya percetakan sendiri, jadi menteri BUMN pula. Hehehe...Tapi kita gak sadar, bagaimana Pak Dahlan itu berjuang mati-matian mengembangkan usahanya. Uniknya, Pak Dahlan sendiri tidak pernah merasa bekerja keras. Mungkin karena hobi "gak duwe udel" itu yang dikategorikan orang menjadi kerja keras, tapi bagi Pak Dahlan, kerja keras adalah biasa-biasa saja.
Kita kecele, ternyata dia menekuni sesuatu hal tanpa konsep yang muluk-muluk. Kudu kerja keras, kudu gak tidur semalaman, kudu fokus, kudu berlatih keras, dsb tanpa menyadari bahwa otak kita merasa terpaksa melakukan itu semua. Berbeda dengan orang-orang yang sudah berhasil, dia melakukan sesuatu ya lakukan saja. Biar nanti nasib yang menentukan kita ini berhasil atau gagal. Yang penting lakukan!
Eit, tulisan ini kok ngelambyar kemana-mana yak? hehehe...Oke-oke, kita bahas saja bahwa manusia itu pun punya kesamaan lho mas-mbak bro. Siapapun itu, entah dikatakan berhasil atau tidak memiliki hal-hal yang sama. Cekidot :